Shinee - Minho

Flu Burung


Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtipe H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari.

Cara penularan

Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi resiko penularan.
Tidak selamanya jika tertular virus akan menimbulkan sakit. Namun demikian, hal ini dapat membahayakan di kemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga memiliki potensi patogen pada suatu saat.






Gejala dan perawatan

Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis.
Beberapa tindakan yang benar untuk mengantisipasi serangan flu burung ada beberapa hal seperti berikut :
  1. Gunakan pelindung (Masker, kacamata renang, sarung tangan) setiap berhubungan dnegan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas
  2. Setiap hal yang berasal dari saluran cerna unggas seperti sekresi harus ditanam/dibakar supaya tidak menular kepada lingkungan sekitar
  3. Cuci alat yang digunakan dalam peternakan dengan desinfektan
  4. Kandang dan Sekresi unggas tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan
  5. Memasak daging ayam dengan benar pada suhu 80 derajat dalam 1 menit dan membersihkan telur ayam serta dipanaskan pada suhu 64 derajat selama 5 menit.
  6. Menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri.
Yang paling penting adalah :
  1. Menjauhkan unggas dari pemukiman manusia untuk mengurangi kontak penyebaran virus
  2. Segera memusnahkan unggas yang mati mendadak dan unggas yang jatuh sakit utnuk memutus rantai penularan flu burung, dan jangan lupa untuk mencuci tangan setelahnya.
  3. Laporkan kejadian flu burung ke Pos Komando Pengendalian Flu Burung di nomor 021-4257125 atau dinas peternakan-perikanan dan dinas kesehatan daerah tempat tinggal anda.

Gejala pada Manusia

Virus Flu Burung yang pada awalnya diketahui hanya bisa menular antar sesama unggas, menciptakan mutasi baru yang dapat juga menyerang manusia. Mutasi virus ini dapat menginfeksi manusia yang berkontak langsung dengan sekresi unggas yang terinfeksi. Manusia yang memiliki resiko tinggi tertular adalah anak-anak, karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah, pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas, serta pemilik unggas peliharaan rumahan.
Masa inkubasi virus adalah 1-7 hari dimana setelah itu muncul gejala-gejala seseorang terkena flu burung adalah dengan menunjukkan ciri-ciri berikut :
  1. Menderita ISPA
  2. Timbulnya demam tinggi (> 38 derajat Celcius)
  3. Sakit tenggorokan yang tiba-tiba
  4. Batuk, mengeluarkan ingus, nyeri otot
  5. Sakit kepala
  6. Lemas mendadak
  7. Timbulnya radang paru-paru (pneumonia) yang bila tidak mendapatkan penanganan tepat dapat menyebabkan kematian

 

 

Penanganan Flu Burung pada Ternak

\

Jika anda mendapati bahwa unggas ternak anda terjangkit flu burung, maka ada serangkaian tindakan yang merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan terutama setelah anda melapor pada Dinas Kesehatan. Tindakan yang berjumlah 9 langkah itu adalah :
  1. Meningkatkan keamanan biosekuriti
  2. Melakukan vaksinasi terhadap unggas
  3. Melakukan depopulasi atau pemusnahan terbatas di daerah yang tertular
  4. Mengendalikan lalu lintas keluar masuk unggas dan menghalangi masuknya unggas liar
  5. Melakukan pengamatan dan penelurusan kembali bagaimana unggas bisa terkena flu burung
  6. Mengisi kandang kembali
  7. Memusnahkan keseluruhan unggas di daerah yang baru tertular
  8. Meningkatkan kesadaran masyarakat atas bahayanya virus flu burung
  9. Melakukan monitor dan evaluasi
Untuk melindungi ternak unggas anda supaya tidak terjangkit wabah flu burung, anda harus :
  1. Menjaga ternak supaya dalam kondisi baik, dengan menyediakan akses air bersih dan makanan yang memadai, kandang yang memadai, dan memberi ternak produk bebas cacing yang sudah diberi vaksin
  2. Menjaga ternak supaya tetap berada dalam lingkungan yang terlindung
  3. Memeriksa barang-barang yang masuk ke dalam peternakan
Ketika flu burung sudah merebak, maka yang harus anda lakukan untuk melindungi peternakan anda adalah :
  1. Memelihara ternak di tempat yang terlindungi
  2. Tidak membeli atau menerima hewan lagi di peternakan
  3. Membatasi dan mengendalikan orang yang masuk ke peternakan
  4. Bersihkan pekarangan, kandang, semua peralatan, sepeda motor dan barang-barang yang ada dikandang secara berkala
  5. Jauhkan pupuk kandang dari kolam dan sumur

Ciri-ciri Flu Burung pada Unggas

 




Penularan flu burung yang dibawa oleh unggas liar kepada unggas ternak menjadi momok tersendiri oleh para peternak. Penyakit flu burung ditularkan baik ke sesama unggas ataupun spesies lainnya dan manusia melalui kotoran burung. Satu tetesan sekresi dari burung yang terinfeksi mengandung virus yang dapat membunuh 1 juta burung. Virus ini kemudian menempel pada berbagai media seperti sarana transprotasi ternak, peralatan kandang yang tercemar, pakan dan minuman unggas yang tercemar, pekerja di peternakan dan burung-burung liar.
Untuk mengenali unggas yang terinfeksi flu burung, anda dapat mengenali dari gejala klinis yang ditemukan pada unggas tersebut yaitu :
  1. Jengger dan pial yang bengkak dan berwarna kebiruan
  2. Pendarahan yang rata pada kaki unggas berupa bintik-bintik merah (ptekhi) biasa disebut dengan kaki kerokan
  3. Adanya cairan di mata dan hidung serta timbul gangguan pernafasan
  4. Keluarnya cairan jernih hingga kental dari rongga mulut
  5. Timbulnya diare berlebih
  6. Cangkang telur lembek
  7. Tingkat Kematian yang tinggi mendekati 100% dalam 2 hari hingga 1 minggu






0 komentar:

Posting Komentar